Aktor Misteri Gunung Merapi atau Mak Lampir, Sandy Permana sempat menyebut nama pembunuh dirinya sebelum tewas akibat ditikam pada Minggu (12/1/2025) lalu. Hal ini disampaikan oleh istri Sandy, Ade Indriani. Dia mengungkapkan Sandy menyebut nama pelaku saat meminta tolong ke tetangganya setelah ditikam.
Ade mengaku mengetahui hal tersebut ketika diberitahu oleh tetangganya. "Infonya dia udah penuh darah itu, dia masih minta pertolongan ke rumah warga. Saat itu, sembari meminta pertolongan, dia sebut nama pelaku," kata Ade di Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat pada Senin (13/1/2025). Ade mengaku tidak mengetahui motif sebenarnya dari pelaku hingga nekat menghabisi nyawa suaminya.
Menurutnya, Sandy tidak memiliki musuh semasa hidupnya. "Mungkin, yang lain menganggap suami saya musuh," katanya. Pupuk Kaltim Perluas Manfaat Konservasi Mangrove Melalui Implementasi Kurikulum Merdeka
Bupati Majalengka Sebut Partisipasi Pemilih Pemula Sangat Memengaruhi Kualitas Pemilu 2024 Bupati Aliong Mus Sebut Pemprov Maluku Utara Anak Tirikan Pulau Taliabu Menteri ESDM Sebut Indonesia Miliki Potensi Mineral dan Batubara Sangat Besar
Polisi Sebut Tempat Pengeboran Minyak di Pulau Seribu Masuk Kategori TPS Sangat Rawan Tingkatkan Konservasi Pulau Pieh, LKKPN Pekanbaru Bekerjasama dengan Pertamina Berikut Pesan Bupati Deliserdang untuk Anggota Paskibra: Tanggungjawab Sangat Besar
Bupati Banggai Laut Sebut Penegasan Batas Desa Sangat Penting Hanya saja, Ade menduga pemicu pelaku sampai tega menikam Sandy karena tidak diterima ditegur tidak hati hati saat tengah memotong ranting pohon. Sehingga, sambungnya, diduga pelaku tidak diterima dengan teguran dari Sandy dan berujung pemeran Arya Soma itu ditikam hingga tewas.
"Mungkin pelaku ini ditegur sama suami saya. Infonya itu, (saat kejadian) pelaku sedang memangkas pohon, mungkin terlalu kencang dan mungkin suami saya tidak diterima dan akhirnya cekcok," katanya. Ade mengungkapkan teguran serupa juga sempat disampaikan terhadap terduga pelaku beberapa waktu lalu. Dia mengatakan aktivitas memotong ranting pohon itu hampir mencelakai dirinya dan anaknya saat lewat.
Ia juga mengungkapkan, terduga pelaku sempat emosi saat memotong ranting pohon ketika melihat dirinya dan anaknya. "Cuma mangkas pohonnya pelan. Tapi pas saya lewat, dia langsung pes (memeragakan memotong ranting pohon), kayak emosi. Saya tegur juga 'pelan pelan, kalau nanti misalnya kena saya dan anak saya bagaimana?' Terus (terduga pelaku) melotot," katanya. Ade mengatakan terduga pelaku sering dipanggil 'Gimbal' karena memang memiliki rambut gimbal.
Dia juga mengungkapkan terduga pelaku berprofesi sebagai kru film. "Namanya? Gimbal karena rambutnya gimbal. Dia itu kru film," tuturnya. Sebelumnya, Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa mengatakan saat ini sudah lima saksi diperiksa terkait kasus pembunuhan aktor Sandy Permana.
Menurutnya, saksi saksi yang diperiksa tersebut dimintai keterangannya untuk mengungkap fakta peristiwa tewasnya Sandy Permana, pemeran Arya Soma di sinetron kolosal Mak Lampir itu. . “Sejauh ini masih kita dalami,” ucap Mustofa di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/1/2025). Kapolres menuturkan dari hasil olah TKP baru diketahui satu pelaku.
Namun, Mustofa belum dapat merinci identitas pelaku serta motif yang bersangkutan hingga menghilangkan nyawa korban. “Nanti akan kita sampaikan secara detail,” imbuhnya. Hanya saja beredar kabar bahwa pelaku bernama Nanang Irawan alias Gimbal.
Selain itu, polisi juga sudah mengamankan kamera CCTV yang berada di lokasi kejadian dan kini tengah melakukan pengejaran. "Sekarang sedang kita lakukan pencarian. (Terduga pelaku) satu orang," kata dia. Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan Sandy sempat pergi ke danau untuk menemui seseorang sebelum tewas pada Minggu pagi pukul 07.00 WIB.
"Menuju danau menemui seseorang," kata Ade di Mapolda Metro Jaya, Senin siang. Tidak diketahui korban bertemu dengan siapa, singkatnya korban ditusuk oleh orang yang ditemuinya. Korban kemudian bertolak ke rumah temannya, LA dan sudah dalam kondisi berlumuran darah.
Korban lantas ambruk dan tergeletak di depan rumah temannya itu. "Kemudian korban dibawa ke Rumah Sakit, nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," katanya. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.